Kebenaran Sejati dan Logika Manusia...

Serangkaian kata terkadang menggambarkan makna jiwa saat terucap atau tersirat, namun kadang entah pula diujung mana makna itu bersembunyi. Seperti puisi, curahan hati penulisnya pasti, tapi apakah bisa terlukiskan persis semakna dengan jiwa pembacanya atau orang lain, dengan penulisnya sendiri, tentu semua hal tergantung Sang Maha Tahu segala (Allah SWT), menyampaikan pada pikiran tiap manusia segala hal didunia ini pada siapa dan bagaimana, semua adalah ketentuanNya, karena kebenaran dan hidup manusia adalah ketentuan Allah SWT merupakan kuasa Ilahi Ilah . Sementara manusia sendiri dapat tercetus dalam pikirannya akan apapun adalah bukan semampunya diri, tapi tentu karenaNya yaitu Allah SWT. Karena kebenaran sejati hanya berada di genggamanNya (Allah SWT).

Setiap hal yang difikirkan dan dirasakan oleh manusia sebagai sebuah kebenaranpun masih tidak sempurna kepastiannya. Namun bukan suatu alasan untuk tidak meyakini apapun, karena hidup adalah sebuah pilihan, termasuk dengan pilihan untuk meyakini sesuai yang melekat di jiwa. Agama salah satu contohnya, di bumi ini beragam agama telah diyakini oleh berbeda jiwa, semua orang dapat saja berkata bahwa agama yang dianutnya adalah yang paling benar namun kebenaran agama yang paling benar hanya di tanganNya. Manusia hanya dapat dibantu oleh pemikiran (logika) dan nurani serta fakta-fakta ketika menentukan keyakinan, serta Tuhanpun selalu memberikan berbagai hal yang membuat manusia berjalan dijalanNya, itu pasti, karena Tuhan sayang pada makhlukNya. Namun apakah manusia dapat meraba hal itu atau tidak, tergantung hati manusia, dan Iman tentunya, dan terutama tergantung RidhaNya. Dan semua itu bertumpu pada kebaikkan, kepositifan hati dan fikiran manusia juga, adilkah jika kenegatifan dan keburukkan membawa kebenaran, tidak bukan? Walau siapapun manusianya jika Tuhan izinkan dapat saja menerima kebenaran, dimana manusia itu dibukaan pintu hati dan fikirannya.

Namun jika disandingkan dengan apa yang terjadi pada pribadi, tentu yang paling tahu keadaan sebenarnya (kebenaran) diri dibandingkan orang lain adalah diri sendiri... apa yang dialaminya, dilaluinya, dilakukannya, adalah hal yang teramat penting dan menjadi rahasia pribadi pada masing-masing diri yang dalam tiap detiknya adalah berjuta hal, karena ada jutaan gerak dalam tiap waktu dalam hidup manusia. Dan tetap Tuhan yang lebih tahu segalanya, karena Tuhan itu bahkan sedekat urat nadi kita, Dialah yang lebih tahu diri kita dari pada diri kita sendiri.

Semua hal di dunia ini biasanya diukur dari logika manusia, namun adakalanya manusia dapat berkata tidak berlogika pada suatu hal, karena manusia selalu mengukur logika adalah apa yang sampai pada fikirannya itu teraba dan nyata di depan mata. Padahal bukankah adanya Tuhan saja tidak teraba dan nyata di depan mata? Tapi Tuhan itu ada, dan memang nyata dan berlogika. Karena adanya dunia dan alam semesta serta makhluk di dalamnya adalah logika akan adanya sang Maha yang menciptakan yaitu Tuhan. Begitupun dengan takdir (jodoh, kematian dll) atau qhada dan qhadar, tidak sampai logika manusia tuk menentukan dan memastikan (sepasti-pastinya, dan sebenar-benarnya), tapi Tuhan pasti telah menggariskanya.. Maka kebenaran sejati tidak selalu harus diukur dengan logika dalam pemikiran manusia, tapi pasti berlogika dalam kuasa Tuhan dan tercurah pada pemikiran manusia tergantung keridhaanNya dan izinNya.

Saya sendiri bukanlah manusia yang berada pada titik kebenara sejati, bahkan masih jauh dari kesempurnaan kepositifan dan bukan pula orang yang memiliki iman yang tinggi. Maka masih perlu belajar meraba hati dan fikiran untuk semua kebenaran.. bagaimana dengan tulisan saya kali ini pendapatmu? Share kritiknya di blog ini...
Previous article
Next article

4 Komentar

  1. LOGIKA VS AGAMA

    banyak manusia mulai mengunakan logika dalam beragama. berhati2lah.. jikadalam hati terfikir biarpun sedikit meragukan akan kitab Al Qur'an, maka dia sudah termasuk murtad.

    Jangan gunakan Pandangan Mata, Akal Manusia.

    :) KEEP ISTIQOMAH..

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. setuju,
    kebenaran sejati hanya ada digenggaman-Nya....

    BalasHapus
  4. @chan...yup logika manusia tiada mampu hapus kebenaran sejati agama Allah SWT dan kitab Al Qur'an..
    @rubiyanto... yup... manusia takkan sampai pada kebenaran sejati milik-Nya... mungkin yang manusia genggam hanya setitik kebenaran sesuai keridhoan-Nya...

    BalasHapus

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel