special day 17an

dalam detak kontekstual special day 17an
ku tulis dalam bait kata dari fikiran
bukan hingar raya suka cita aniversary-an
hanya sejumput kalimat bersama perenungan
dan huruf sederhana yang mungkin tanpa kesan
yang berkunjung silahkan baca jika berkenan
sertakan juga komentar, kritik dan saran...

"bumi menua saat waktupun berdetik melaju
64 tahun terlewati usia pertiwi terasah
katanya tlah merdeka saat proklamasi terseru
dari setiap pedang dan senjata penjajah
namun kala merah putih berkibar tanpa lesu
masih nampak kusam setiap diri mendesah
pada tiap detikpun tergambar slalu
di berita-pun semua cerita merambah
bahwa masih banyak jiwa terpenjara beku
bersama sejuta himpitan dan masalah

tatap saja berita media massa stiap waktu
asap mengepul dua hotel-pun melantah
serta sisakan perih raga dan batin melinu
kar'na bom mengejar nyawa dan kucurkan darah
kasus ketidakadilanpun juga mencuat kelu
seperti perkara bu pritha masih bergulat pasrah
sementara pelayanan publik tak benahi cermin bisu
berbagai video-pun membawa cerita dalam ranah
dan batin jiwa yang nampak ceria ternyata semu
himpitan dari penat jiwa 'chacha' terupload sudah
berbagai peristiwa dan penyakitpun turut mengaju
dari pesawat jatuh serta pandemi h1n1 yang mewabah
dan semua masalah lainnya yang juga menderu

dan saat special day 17an terayakan meriah
tergusak-kah jiwa untuk sebentar saja termanggu
hingga hadirkan renungan hati, sempatkanlah..
ada apa dengan bumi naungan raga pertiwi berjamu?
menelisik tentang bom maka satu agama tercoreng panah
namun benarkah? atau sebab lain tersimpan deru
karena yang kutahu Islam agama penuh kasih indah
mengutik kasus lainnya yang juga bergumu
bagaimana kenyataannya sebenarnya ya entah
kebenaran sejati hanya Tuhan yang tahu
yang pasti semua jiwa juga bergusak dengan masalah
dan masalah itupun buat hidup tiada merdeka tentu

namun dari balik semua hal selalu ada hikmah
nasehat dan kritik Tuhan diantaranya terjuju
mendekat pada-Nya dengan tangan menengadah
jangan melupakan-Nya dan menjauh berlalu
benahi tiap detik gerak hidup tanpa pongah
kembali bersujud khusuk pada Allah yang satu
bukan berlari dalam titian tanpa arah
atau mengambil putusan tanpa hati nurani tergugu
maka cermin panjang tiap diri pajanglah
apalagi ramadhan t'lah mendekat tuk bertamu
bulan suci itu kan tiba dengan sejuta berkah
merdekakanlah jiwa dari kotor sebelum ajal berlaku"

saya juga bukanlah manusia yang telah berperan
bercermin sempurna dengan diri dan dekat dengan Tuhan
namun hanya ingin menulis dalam postingan
dari fikir semua hal serta doapun tercurahkan
semoga tiap dirikan mampu raih sempurna kebaikan
bukan hanya berkata merdeka saat special day 17-an
amin....
Previous article
Next article

3 Komentar

Silahkan share saran, kritik, ilmu, inspirasi positifmu di ilmair. Berkomentarlah dengan bijak. Spam akan saya hapus.
Mohon di-setting publik profile blog-nya ya, agar tidak ada profile unknown yang bisa menjadi broken link di blog ini.
Terima kasih ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel